Jual Resin Dowex - Harga Resin Dowex
RESIN PENUKAR ANION UNTUK MENGHILANGKAN KANDUNGAN KLOR DALAM AIR
Air merupakan penentu kesinambungan hidup di bumi karena air selain dikonsumsi juga digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan seperti memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh bahan-bahan pencemar sehingga dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup. Pemanfaatan bahan kimia untuk kegiatan pertanian seperti penggunaan pestisida yang sangat rentan mengakibatkan terjadinya pencemaran klor. Air yang terdapat di alam mengandung bahan-bahan terlarut maupun bahan-bahan tersuspensi. Begitu juga halnya dengan air yang berasal dari sumber mata air yang mengandung komponen ? komponen terlarut seperti CO2, O2, N2, dan bahan-bahan terlarut lainnya yang terbawa dari atmosfer serta bahan-bahan terlarut yang berasal dari lingkungan sekitarnya misalnya adanya NO3-, NO2- yang berasal dari limbah pertanian maupun limbah peternakan ataupun limbah dari rumah tangga di sekitar sumber mata air tersebut.
Kandungan klor yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan racun bagi tubuh, namun apabila klor dalam konsentrasi yang layak tidak berbahaya bagi manusia bahkan dibutuhkan sebagai desinfektan. Adanya klor pada sumber mata air dapat berasal dari percikan dari lautan yang terbawa sebagai tetesan atau limbah-limbah lingkungan sekitarnya. Adanya klor dalam air minum dapat dihilangkan dengan suatu bahan yang dinamakan resin penukar anion sehingga diperoleh air minum yang bebas dari ion tersebut. Penggunaan resin penukar anion merupakan suatu cara pemisahan berdasarkan dari muatan yang dimiliki oleh molekul zat terlarut. Air yang mengandung ion klor jika dilewatkan dalam resin penukar anion maka ion klor akan bertukar dengan ion penukar yang terikat pada gugus fungsi resin.
Setelah air melewati resin maka ion klor terikat dalam resin dan air yang dihasilkan dari proses tersebut adalah air bebas ion klor. Kapasitas dan efektivitas resin terhadap klor dikerjakan dengan melewatkan larutan klor dengan beberapa variasi konsentrasi ke dalam kolom resin yang didiamkan selama waktu jenuhnya. Kapasitas resin penukar anion didefinisikan sebagai banyaknya anion yang dapat diturunkan oleh setiap 1 g resin kering elanjutnya kapasitas resin dicari berdasarkan grafik kapasitasnya yang diperoleh dengan cara membuat grafik antara variasi konsentrasi larutan klor dengan banyaknya klor yang terikat oleh 1 g resin. Efektivitas resin dicari berdasarkan grafik efektivitasnya yang diperoleh dengan cara membuat grafik antara konsentrasi klor yang dimasukkan ke kolom versus persen efektivitas sehingga didapatkan bahwa semakin besar ISSN 1907-9850 91 konsentrasi klor yang dilewatkan ke dalam kolom maka efektivitasnya semakin kecil dan sistem efektif menurunkan konsentrasi klor pada konsentrasi 300 ppm yaitu sebesar 94,50%.
Menurut teori pertukaran kristal dan teori memberan Donnan bahwa asas keelektronegatifanlah yang menyebabkan terjadinya pertukaran ion dimana ion yang mempunyai keelekronegatifan lebih besar akan lebih mudah mengalami pertukaran (Khopar, 1990). Klor lebih banyak terikat oleh resin sehingga waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan jenuh akan semakin lama. Sedangkan menurut teori selektivitas mengenai afinitas bahwa ion-ion yang mempunyai afinitas yang tinggi akan memberikan pemuaian yang lebih kecil bagi resin sehingga ion-ion tersebut mampu bertahan lebih kuat dan terikat lebih banyak ndalam resin. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : Kapasitas resin penukar anion mengikat klor adalah 0,6462 mg/g dengan waktu jenuh 260 menit, sedangkan efektivitas resin penukar anion mengikat klor yaitu 64,50% - 97,04%. Sumber mata air di Desa Sedang telah tercemar klor dengan kadar 260,33 mg/L ? 295,83 mg/L dan dengan menggunakan resin penukar anion mampu menurunkan kadar klor pada sumber mata air di Desa Sedang dengan efektivitas 76,00% - 90,91%.